Ibu hamil yahudi, wanita hamil yahudi, hamil ala yahudi, hamil orang yahudi, makanan hamil yahudi, rahasia hamil yahudi, kebiasaan ibu hamil yahudi, makanan ibu hamil yahudi, kebiasaan wanita hamil yahudi, hamil cerdas ala yahudi, makanan ibu hamil bangsa yahudi, cara ibu hamil yahudi, tips ibu hamil yahudi.
Blighted ovum atau kehamilan kosong terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam dalam rahim, namun tidak berkembang menjadi embrio. Pada saat terjadi pembuahan, sel-sel tetap membentuk kantung ketuban, plasenta, namun telur yang telah dibuahi (konsepsi) tidak berkembang menjadi sebuah embrio, hal ini juga disebut sebagai kehamilan anembryonic dan merupakan penyebab utama kegagalan awal kehamilan atau keguguran. Pada kondisi blighted ovum kantung kehamilan akan terus berkembang, layaknya kehamilan biasa, namun sel telur yang telah dibuahi gagal untuk berkembang secara sempurna.
Meski tidak ada janin, blighted ovum bisa membuat ibu merasa hamil sungguhan, karena karena memang kantung kehamilan berkembang seperti biasa. Ibu memang mengalami beberapa gejala kehamilan, seperti menstruasi terhenti, mengalami mual dan muntah, perut makin membesar dan payudara mengeras. Bahkan hasil pemeriksaan air seni melalui test pack maupun laboratorium, bisa saja menunjukkan hasil positif.
Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu sperma. Namun dengan berbagai penyebab (di antaranya kualitas telur/sperma yang buruk, atau terdapat infeksi TORCH), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan tetap tertanam di dalam rahim. Lalu rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon yang dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan lainnya yang lazim dialami ibu hamil pada umumnya.
Karena gejalanya yang tidak spesifik, maka biasanya blighted ovum baru ditemukan setelah ibu hamil mengeluh adanya perdarahan sedikit dari kemaluan. Perlu diketahui juga, perut yang membesar seperti orang hamil, tidak hanya bisa disebabkan blighted ovum. Mungkin saja ada penyakit lain misalnya tumor rahim atau penyakit usus.
Pada saat awal kehamilan, produksi hormon HCG tetap meningkat, ibu hamil ketika di tes positif, juga mengalami gejala seperti kehamilan normal lainnya, mual muntah, pusing-pusing, sembelit dan tanda-tanda awal kehamilan lainnya. Namun ketika menginjak usia kehamilan 6-8 minggu, ketika ibu hamil penderita blighted ovum memeriksakan kehamilan ke dokter dan melakukan pemeriksaan USG, maka akan terdeteksi bahwa terdapat kondisi kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang. Jadi, gejala blighted ovum dapat terdeteksi melalui pemeriksaan USG atau hingga adanya perdarahan layaknya mengalami gejala keguguran mengancam (abortus iminens) karena tubuh berusaha mengeluarkan konsepsi yang tidak normal.
Blighted ovum terjadi pada saat awal-awal kehamilan. Blighted ovum tidak berpegaruh terhadap rahim ibu atau terhadap masalah kesuburan. Seseorang yang pernah mengalami blighted ovum dapat kembali hamil normal. Namun jika ibu mengalami blighted ovum berulang, baiknya dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang intensif, karena dikhawatirkan adanya kelainan kromosom yang menetap pada diri ibu atau suami. Dokter mungin menyarankan untuk dilakukan tes genetika atau juga dilakukannnya terapi selama 1-3 bulan sebelum mencoba hamil kembali, tergantung dari kondisi hasil pemeriksaan dokter.Mengapa pada blighted ovum tes kehamilan hasilnya positif?.
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya untuk mempersiapkan kehamilan berikutnya. Jika penyebabnya infeksi maka dapat diobati agar tidak berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan disarankan agar tidak hamil dulu selama 3 bulan pascakuret agar rahim benar-benar sehat.
Jika disebabkan kelainan kromosom, maka tidak banyak yang bisa dilakukan karena sudah merupakan kelainan bawaan. Namun jika karena infeksi TORCH atau streptokokus, masih dapat diobati agar kehamilan seperti ini tidak terulang kembali. Dengan kata lain, setelah menjalani pengobatan atau terapi dengan baik, tidak tertutup peluang bagi ibu untuk dapat hamil yang sebenarnya.
Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda mungkin termasuk:
Pencegahan secara dini seperti:
Blighted ovum atau kehamilan kosong terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam dalam rahim, namun tidak berkembang menjadi embrio. Pada saat terjadi pembuahan, sel-sel tetap membentuk kantung ketuban, plasenta, namun telur yang telah dibuahi (konsepsi) tidak berkembang menjadi sebuah embrio, hal ini juga disebut sebagai kehamilan anembryonic dan merupakan penyebab utama kegagalan awal kehamilan atau keguguran. Pada kondisi blighted ovum kantung kehamilan akan terus berkembang, layaknya kehamilan biasa, namun sel telur yang telah dibuahi gagal untuk berkembang secara sempurna.
Meski tidak ada janin, blighted ovum bisa membuat ibu merasa hamil sungguhan, karena karena memang kantung kehamilan berkembang seperti biasa. Ibu memang mengalami beberapa gejala kehamilan, seperti menstruasi terhenti, mengalami mual dan muntah, perut makin membesar dan payudara mengeras. Bahkan hasil pemeriksaan air seni melalui test pack maupun laboratorium, bisa saja menunjukkan hasil positif.
Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu sperma. Namun dengan berbagai penyebab (di antaranya kualitas telur/sperma yang buruk, atau terdapat infeksi TORCH), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan tetap tertanam di dalam rahim. Lalu rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon yang dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan lainnya yang lazim dialami ibu hamil pada umumnya.
Karena gejalanya yang tidak spesifik, maka biasanya blighted ovum baru ditemukan setelah ibu hamil mengeluh adanya perdarahan sedikit dari kemaluan. Perlu diketahui juga, perut yang membesar seperti orang hamil, tidak hanya bisa disebabkan blighted ovum. Mungkin saja ada penyakit lain misalnya tumor rahim atau penyakit usus.
Pada saat awal kehamilan, produksi hormon HCG tetap meningkat, ibu hamil ketika di tes positif, juga mengalami gejala seperti kehamilan normal lainnya, mual muntah, pusing-pusing, sembelit dan tanda-tanda awal kehamilan lainnya. Namun ketika menginjak usia kehamilan 6-8 minggu, ketika ibu hamil penderita blighted ovum memeriksakan kehamilan ke dokter dan melakukan pemeriksaan USG, maka akan terdeteksi bahwa terdapat kondisi kantung kehamilan berisi embrio yang tidak berkembang. Jadi, gejala blighted ovum dapat terdeteksi melalui pemeriksaan USG atau hingga adanya perdarahan layaknya mengalami gejala keguguran mengancam (abortus iminens) karena tubuh berusaha mengeluarkan konsepsi yang tidak normal.
Blighted ovum terjadi pada saat awal-awal kehamilan. Blighted ovum tidak berpegaruh terhadap rahim ibu atau terhadap masalah kesuburan. Seseorang yang pernah mengalami blighted ovum dapat kembali hamil normal. Namun jika ibu mengalami blighted ovum berulang, baiknya dilakukan pemeriksaan dan pengobatan yang intensif, karena dikhawatirkan adanya kelainan kromosom yang menetap pada diri ibu atau suami. Dokter mungin menyarankan untuk dilakukan tes genetika atau juga dilakukannnya terapi selama 1-3 bulan sebelum mencoba hamil kembali, tergantung dari kondisi hasil pemeriksaan dokter.Mengapa pada blighted ovum tes kehamilan hasilnya positif?.
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan.
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya untuk mempersiapkan kehamilan berikutnya. Jika penyebabnya infeksi maka dapat diobati agar tidak berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan disarankan agar tidak hamil dulu selama 3 bulan pascakuret agar rahim benar-benar sehat.
Penyebab
- Penyebab dari blighted ovum sampai saat ini belum diketahui secara pasti.
- Penyebab blighted ovum cukup beragam, di antaranya. Hampir 60% blighted ovum (kehamilan kosong) disebabkan adanya kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sel sperma.
- Infeksi rubella, infeksi TORCH, kelainan imunologi, dan sakit kencing manis/diabetes melitus yang tidak terkontrol.
- Semakin tua usia istri dan suami serta semakin banyak jumlah anak yang dimiliki juga dapat memperbesar peluang terjadinya kehamilan kosong. Hal itu disebabkan karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.
- Rendahnya kadar hormon pembentuk placenta beta HCG (Human Chorionic Gonadotropin) serta faktor imunologis (terbentuknya antibodi terhadap janin).
- Streptokokus.
- Pembelahan sel yang abnormal
Jika disebabkan kelainan kromosom, maka tidak banyak yang bisa dilakukan karena sudah merupakan kelainan bawaan. Namun jika karena infeksi TORCH atau streptokokus, masih dapat diobati agar kehamilan seperti ini tidak terulang kembali. Dengan kata lain, setelah menjalani pengobatan atau terapi dengan baik, tidak tertutup peluang bagi ibu untuk dapat hamil yang sebenarnya.
Tanda-tanda
Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda mungkin termasuk:
- Periode menstruasi terlambat
- Kram perut
- Minor vagina atau bercak perdarahan
- Tes kehamilan positif pada saat gejala
- Ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan
- Hampir sama dengan kehamilan normal
- Gejala tidak spesifik (perdarahan spotting coklat kemerah-merahan, kram perut, bertambahnya ukuran rahim yang lambat)
- Tidak sengaja ditemukan dengan USG
- Pencegahan
Pencegahan secara dini seperti:
- Melakukan imunisasi Ibu untuk menghindari masuknya virus rubella ke dalam tubuh
- Rencanakan kehamilan yang sehat
- Tak hanya pada calon ibu, calon ayah pun disarankan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan memulai hidup sehat saat prakonsepsi
- Melakukan pemeriksaan kromosom
- Periksakan kehamilan secara rutin. Sebab biasanya kehamilan kosong jarang terdekteksi saat usia kandungan masih muda
- Selalu mengontrol kadar gula darah. Lakukan pemeriksaan kromosom, utamanya bagi pasutri di atas 35 tahun
- Membiasakan pola hidup sehat
Tip Menciptakan Hamil Sehat Setelah BO
- Suntik penguat kandungan dari awal hamil, suntinya 2 minggu sekali, sebanyak 4x suntik jadi selama 2 bulan.
- Minum obat penguat kandungan dan vitamin kehamilan setiap hari selama 4 bulan pertama, masuk bulan ke 5 minum vitamin untuk tulang dan gigi janin.
- Setiap hari berjemur dimatahari pagi, kata orangtua dulu biar otot rahim kuat dan baik juga untuk pertumbuhan tulang janin, entahlah apa benar atau tidak yang pasti kalau tidak ada ruginya buat kita apa salahnya kita jalani aja.
- Hindari terlalu lama diatas motor, sebaiknya jalan kaki aja tu lebih baik.
- Jangan berhubungan badan dulu, karena cairan sperma bisa memacu kontraksi rahim.
- Memakai stagen khusus ibu hamil, katanya sih buat nahan perut biar tidak terlalu berguncang saat berkendaraan.
- Hindari naik-turun tangga, buat yang kandungan lemah sebaiknya jangan naik-turun tangga dulu yah.
- Hindari makanan dan minuman yang berdampak negatif untuk kehamilan, diantaranya, minuman bersoda dan buah nanas, walaupun belum dapat dibuktikan tapi sebaiknya dihindari dulu yah.
- Hindari ke tukang urut saat hamil muda, sebaiknya pergi saat usia kandungan 5 bulan itupun kalau yakin tukang urutnya benar-benar prof. Klo tidak yakin sebaiknya jangan.
- Jangan panik dan stres, tanamkan pada diri kita kalau ini dah jadi amanah untuk kita pasti janin ini akan terus bertahan tapi kalau belum waktunya seperti apapun kita mempertahankannya tetap saja Dia akan mengambilnya kembali.
Belum ada tanggapan untuk "Hamil Sehat Setelah bo"
Post a Comment